Minggu, 23 Desember 2012

Pendidikan Pancasila Pada Kurikulum 2013



Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia, sebagai falsafah, ideologi, dan alat pemersatu bangsa Indonesia. Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk.
Pada masa Awal Kemerdekaan, Ir. Soekaro pernah menegaskan bahwa “Jangan mengira bahwa dengan berdirinya Negara Indonesia Merdeka itu perjoangan kita telah berakhir. Tidak! Bahkan saya berkata di dalam Indonesia Merdeka itu perjoangan kita harus berlanjut terus, hanya lain sifatnya dengan perjuangan sekarang, lain coraknya.” Pernyataan Bung Karno tersebut bermakna Bahwa Idiologi Pancasila tidak akan dengan sendirinya menjadi suatu kenyataan yang menghidupi rakyat dan bangsa Indonesia, namun dibutuhkan langkah-langkah perjuangan untuk merealisasikanya. Konteks apa yang di sampaikan oleh Bung Karno ini menjadi penting, terutama membimbing kita  melahirkan langkah-langkah strategis yang melebarkan jalan realisasi yang melebarkan jalan relasasi Pancasila. Jadi sudah sewajarnya jika Pancasila masuk ke dalam Kurikulum di Indonesia ini. Namun bagaimana bentuknya? Apakah menjadi satu matapelajaran tersendiri? Mengingat pada kurikulum 2013 ada pemangkasan mata pelajaran Khususnya IPA dan IPS.
Pendidikan Pancasila  adalah salah satu materi pelajaran moral yang ada di setiap bangku pendidikan. Mulai tingkat sekolah dasar hingga ke jenjang pendidikan tinggi, materi tersebut selalu diberikan. Tujuannya adalah untuk mengenalkan serta menanamkan nilai-nilai Pancasila yang dianggap luhur agar bisa diamalkan oleh seluruh peserta didik.
Pada Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) tahun 2006 Pendidikan Pancasila dijadikan salah satu materi bahasan dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Hal ini karena pendidikan Pancasila dianggap masih merupakan salah satu cara untuk menciptakan manusia yang memiliki budi pekerti luhur. Salah satunya dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila. Selain itu, Pancasila merupakan salah satu sumber hukum yang berlaku di Indonesia. Dengan mengenal Pancasila seutuhnya, maka diharapkan manusia bisa memahami norma hukum dan norma sosial demi terciptanya kehidupan yang aman, damai dan sejahtera bagi semua orang.
Kurikulum 2013 nantinya tidak ada perubahan uang mencolok pada mata pelajaran PKn (Pendidikan Pancasila). Meskipun begitu akan ada perubahan nama PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) menjadi PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan). Dilihat dari nama mata pelajarannya, Pendidikan pancasila akan menjadi kajian utama yang ada  pada mata pelajaran tersebut.
Pada prakteknya nanti PPKn tidak hanya bersifat kognitif atau hafalan saja. Tetapi juga mementingkan sikap dan keterampilan para siswa. Misalnya, bagaimana anak-anak ini mempunyai nilai Pancasila, tidak hanya hafalan sila pertama dan seterusnya. Metode inilah yang saat ini sedang dicari dan diterapkan di kurikulum baru.
Dikatakan untuk IPA akan menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia dan matematika, sedangkan untuk IPS akan menjadi pembahasan materi pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Namun langkah menghapus mata pelajaran IPA dan IPS tersebut, dinilai kurang tepat karena rumpun ilmu mata pelajaran-mata pelajaran itu berbeda.
Baiknya dalam penyusuna Kurikulum 2013 ini Guru dilibatkan. Karena Guru lebih memahami apa yang dibutuhkan oleh anak didiknya.
Jadi Pendidikan Pancasila akan ada dalam kurikulum 2013. Namun dalam kurikulum ini, Pendidikan Pancasila masuk di dalam mata pelajaran PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan). Meskipun kurikulum ini masih dalam uji publik, semoga Kurikulum tahun 2013 ini bisa menjadi solusi pendidikan di Indonesia.
Sumber: 
·         Koran Kedaulatan Rakyat Sabtu, 24 November 2012 Hal 14.

Kamis, 18 Oktober 2012

Refleksi Minggu ke-5

Pada minggu perkuliahan ke-5 ini, saya kembali ditugaskan untuk merangkum materi seperti pada minggu ke-4 kemarin <nomori2.blogspot.com refleksi-minggu-ke-4>. Tetapi hanya satu bab materi yaitu : staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Storyboard%20dalam%20Media%20Pembelajaran%20Interaktif.pdf

Rangkuman materi tersebut diharapkan selesai hanya dalam beberapa menit saja. dalam tugas ini peran kepemimpinan dalam kelompoksaya kembali di uji.

setelah itu membuat mengembangkan checklish storyboard, kurang lebihnya seperti ini :

No.
Slide
Nama
Time Schedule
1.
Pendahuluan
Mr. X
20’
2.
Materi
Mr. Y
30’
3.
Latihan
Mr. Z
20’
4.
Evaluasi
Mr. A
20’

Kemudian membuat kerangka/gambaran awal dari Storyboard sebagai panduan membuat proyek kami.

yang belum saya pahami adalah apa dan bagaimana storyboard tersebut, karena saya merasa kurang bisa mengikuti pembelajaran. Pembelajaran kuliah ini lebih mirip kuliah E-learning, dimana dosen dan mahasiswa tidak beberhubungan secara langsung melainkan via internet.